PemasokPihak Ketiga
90% dari minyak sawit yang kami perdagangkan dan kami proses dipasok dari pihak ketiga. Kami menginvestasikan sumber daya yang signifikan untuk menelusuri sumber minyak kami dan untuk mendukung pemasok kami dalam mematuhi Kebijakan Keberlanjutan kami. Kami fokus pada keterlibatan positif dengan memberikan solusi yang disesuaikan dengan kebutuhan pemaasok dan bantuan teknis untuk membangun kapasitas pemasok kami dan meningkatkan kinerja (pengelolaan lingkungan) mereka.
Kami mengelompokkan dan mengidentifikasi pemasok pihak ketiga kami melalui perusahaan induk mereka, yaitu grup pemasok perusahaan kelapa sawit dengan kepemilikan terkait. Kami mengadopsi pendekatan kemamputelusuran hingga ke kebun (TTP) untuk mengidentifikasi profil kepemilikan mereka.
Upaya transformasi kami paling efektif ketika dilakukan secara ‘top-down’ melalui perusahaan induk. Kami pertama-tama meyakinkan Dewan Direksi atau manajemen grup pemasok untuk mengadopsi peta jalan keberlanjutan. Kami kemudian dapat mengalirkan perubahan ini melalui rantai komando ke jaringan perkebunan dan pabrik grup di seluruh Indonesia.
Kami melibatkan mereka melalui dua kelompok sasaran:
- Pemasok Utama – Ini biasanya perusahaan menengah hingga besar yang memasok minyak dalam jumlah yang signifikan kepada kami. Kami melibatakan para pemasok utama ini dengan aktif untuk mengembangkan peta jalan keberlanjutan. Kami bekerja sama dengan mereka untuk memastikan bahwa peta jalan tersebut diterapkan, dengan menyusun matriks kepatuhan dan pemantauan untuk mengukur kinerja mereka.
- Pemasok Sekunder – Ini biasanya perusahaan kecil hingga menengah yang memasok minyak dalam jumlah terbatas kepada kami. Kami memantau dan meninjau komitmen keberlanjutan mereka melalui kuesioner penilaian mandiri dan pemantauan satelit jarak jauh (kegiatan deforestasi). Ketika ada keluhan, kami akan melibatkan pemasok untuk menyelesaikan semua masalah terkait.
Mendorong perubahan nyata dengan aktif melibatkan pemasok kami dan memberi mereka dukungan yang sesuai agar berkomitmen pada Kebijakan Keberlanjutan kita. Kami telah mengembangkan dua tingkat keterlibatan: dengan pemasok utama dan dengan pemasok sekunder kami.
Meskipun rencana keterlibatan untuk setiap pemasok berbeda-beda, secara umum langkah-langkah dan proses adalah:
- Menyusun profil pemasok
- Pemasok berpartisipasi dalam Self-Assessment Tool (SAT) kami
- Analisis kesenjangan: Evaluasi kepatuhan profil pemasok dan hasil SAT terhadap Kebijakan Keberlanjutan kami
- Peta jalan/Rencana aksi yang disesuaikan untuk mengatasi kesenjangan yang diidentifikasi (untuk pemasok yang tidak mendapat keluhan)
- Controlled purchase protocol diberlakukan untuk pemasok yang mendapat keluhan
- Mensosialisasikan peta jalan dengan pemasok
- Pemantauan (jarak jauh) terus menerus, dan verifikasi lokasi (jika perlu) dan evaluasi
- Evaluasi untuk menentukan apakah hubungan dagang dapat dilanjutkan (untuk pemasok yang ditangguhkan)
Pemasok utama kami diidentifikasi berdasarkan total volume pengadaan dan kemitraan dagang strategis. Peta jalan disertai dengan milestone implementasi berfungsi sebagai dasar pelibatan kami. Peta jalan ini memberikan kerangka kerja untuk rencana yang terikat waktu untuk menunjukkan dan memantau kepatuhan terhadap Kebijakan kami. Mengingat setiap pemasok berada pada tahap yang berbeda-beda dalam perjalanan keberlanjutan mereka, titik masuk, rencana aksi, dan jadwal terkait juga akan berbeda-beda.
Kami telah menetapkan alat-alat tambahan untuk mengumpulkan informasi dan mengukur kemajuan pemasok kami:
- Profil pemasok tingkat grup – merinci operasional perusahaan dan potensi risiko keberlanjutan untuk mengidentifikasi titik masuk peta jalan.
- Verifikasi situs independen atau pihak ketiga, dilakukan secara sampling – memastikan kepatuhan Kebijakan antara TBS pihak ketiga dan pemasok.
- Alat penilaian mandiri pemasok – memfasilitasi identifikasi risiko potensial di tingkat pabrik.
- Pemantauan jarak jauh dari konsesi pemasok – memantau aktivitas deforestasi.
- Uji kelayakan calon pemasok – dilakukan sebelum naik ke kapal.
Kami terus melibatkan pemasok utama kami di tingkat grup, dan memprioritaskan pabrik pengolahan di lanskap berisiko tinggi tertentu untuk grup-grup ini. Kami melakukan verifikasi pada setidaknya satu pabrik untuk setiap 10 grup perusahaan induk pemasok. Kami akan terus mengadakan lokakarya pemasok tentang Keberlanjutan, menyediakan alat pengembangan kapasitas dan pelatihan bagi pemasok untuk mendukung mereka dalam memenuhi pencapaian peta jalan mereka.
Untuk pemasok sekunder, kami bertujuan mengatasi ketidakpatuhan terhadap Kebijakan Keberlanjutan kami. Hal ini termasuk:
- Penilaian risiko – mengevaluasi lanskap geospasial untuk potensi ketidakpatuhan. Sampai saat ini, penilaian telah dilakukan di Riau, Sumatra Selatan dan Kalimantan Tengah, yang juga merupakan lanskap prioritas kami.
- Pelatihan – menambah pengetahuan pemasok tentang risiko yang terkait dengan keberlanjutan dan praktik terbaik. Hingga saat ini, kami telah menyelenggarakan lokakarya untuk lebih dari 200 perusahaan.
- Pemantauan jarak jauh – memantau konsesi pemasok melalui gambar dari satelit sebagai bukti aktivitas deforestasi. Kami bekerjasama dengan Aidenvironment yang menyediakan pembaruan dua kali sebulan untuk kasus-kasus deforestasi.
- Manajemen Keluhan – menyelesaikan keluhan pemasok melalui Mekanisme Keluhan kami.
- Pemantauan media – mengidentifikasi masalah keberlanjutan yang terkait dengan para pemasok kami.